Penjelasan Perawatan Preventif
Pekerjaan perawatan preventif dilakukan dengan cara mengadakan inspeksi rutin, pelumasan dan pengecekan peralatan secara visual/bunyi seteliti mungkin. Frekuensi inspeksi ditetapkan menurut tingkat kepentingan mesin, tingkat kerusakan dan kelemahan mesin. Inspeksi secara berkala sangat membantu pengecekan untuk menemui penyebab-penyebab yang dapat menimbulkan kerusakan, dan juga untuk mempermudah usaha perbaikannya jika terjadi kerusakan yang tiba tiba.
- Untuk mencapai tingkat kesiapan industri yang maksimum dengan mencegah kerusakan dan mengurangi periode waktu perbaikan menjadi seminimum mungkin.
- Menjaga kondisi mesin sebaik mungkin untuk mempertahankan produk yang berkualitas tinggi.
- Memperkecil resiko tingkat kerusakan yang lebih parah.
- Menjaga agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar
- Menjamin keselamatan pekerja.
- Menjaga industri pada tingkat efisiensi produksi yang maksimum.
Pekerjaan-pekerjaan Dasar Pada Perawatan Preventif
a. Inspeksi
- Kategori mesin yang penting. Mesin-mesin dalam kelompok ini sangat besar pengaruhnya terhadap jalannya produksi secara keseluruhan, sedikit saja terjadi gangguan akan memerlukan waktu yang lama untuk memperbaikinya. Untuk itu perlu diberikan penekanan yang lebih kepada inspeksi mesin-mesin tersebut.
- Kategori mesin biasa. Frekuensi inspeksi untuk kelompok ini tidak terlalu berpengaruh terhadap jalannya produksi.
Komponen-komponen mesin yang bergesekan seperti roda gigi, bantalan dsb, harus diberi pelumasan secara benar agar dapat bekerja dengan baik dan tahan lama. Dalam pemberian pelumas yang benar perlu diperhatikan jenis pelumasnya, jumlah pelumas, bagian yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya ini.
c. Perencanaan dan Penjadwalan
d. Pencatatan dan Analisis
- Buku manual operasi
- Manual instruksi perawatan.
- Kartu riwayat mesin.
- Daftar permintaan suku cadang.
- Kartu inspeksi.
- Catatan kegiatan harian.
- Catatan kerusakan, dan lain-lain.
Keuntungan-keuntungan dari Perawatan Preventif
- Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang.
- Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga perawatan.
- Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang dibutuhkan.
- Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan.
- Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dihemat kebutuhannya, sehingga suku cadang selalu tersedia di gudang setiap waktu.
- Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena berkurangnya kerusakan.